Kamis, 26 Januari 2012

Ustadzah Riya

Sedikit berbagi kisah mengajarku di madrasah tempatku PKLI....

Saat itu adalah pertemuan pertamaku mengajar di kelas. Beberapa menit sebelum pergantian jam, aku sudah meluncur menuju XI Agama 2 yang terletak di pojok utara madrasah. Hum, tidak sabar rasanya.
Di madrasah ini, kelas jurusan agama tergolong sedikit peminatnya. Terlihat dari jumlah siswanya yang cukup didistribusikan pada dua kelas saja. Dalam satu kelasnya pun hanya berisi 27 orang siswa. Tidak seperti kelas IPA, IPS, atau pun Bahasa yang membludak. #lebay#

"Kalian boleh panggil saya Mbak Riya atau Ibu Riya, tapi karena ini di dalam kelas, jadi panggil saya Ibu saja ya.." ucapku pada mereka.
"Panggil Ustadzah, saja.." celetuk seorang anak.

"Iya, iya, ustadzah saja" tambah yang lain.
"Ustadzah..? Hmm..kok kayaknya terlalu berat gitu ya?" ujarku, agak keberatan dengan sapaan itu.
"Iya Ustadzah, kita kan anak jurusan Agama, jadi cocok."
"Iya, iya.." hampir seluruh isi kelas mengiyakan.

Akhirnya, dengan hati yang agak terpaksa, aku menerima sapaan itu. Di ma'had, panggilan Ustadzah ditujukan bagi seorang Murabbiyah, pemegang kekuasaan tertinggi dalam sebuah mabna (gedung asrama, red). Seorang murabbiyah tidak hanya memiliki ilmu pengetahuan agama yang mendalam, tetapi juga memiliki kemampuan leadership yang tinggi. Huumm, sangat jauh dari profil seorang 'Riya'. Maka dari itu, agak gimana...gitu ketika disapa dengan sapaan begitu.



Jombang, 26 Januari 2012 07:59 WIB 

1 komentar:

Unknown mengatakan...

assalamualaikum ustadzah
saya seorang wanita 23 tahun....jujur saja saya sudah sangat memiliki keinginan berumah tangga...tapi saya blmlulus kuliah...sedang ibu saya kukuh harus saya lulus dlu....tp saya sudah memiliki calon meskipun dia bukan dr keluarga yg setara dgn keluarga saya baik ekonomi maupun pendidikan...dan saya sama2 1 bidang dlm kerjaan yaitu dunia seni...niat sya ingin menikah karena ibadah dan ingin halal serta bebas dlm bekerja krn sll bersama tdk ingin ada fitnah...saya bingun harus bagaimana ustadzah menghadapi ibu saya...saya takut jujur saja bicara ttg ini kepda beliau....

Posting Komentar