Selasa, 31 Januari 2012
Senin, 30 Januari 2012
Khawatir
Ada rasa khawatir dalam benakku. Melihat Tochi, merestart dirinya sendiri berulang kali. Tochi adalah sahabatku yang paling setia. Dia bukan makhluk hidup ciptaan Tuhan, kok. Ia adalah laptop kesayanganku. Tochi termasuk dalam keluarga besar Toshiba dari ayah bernama Satelit. Ia bertipe L305-S5875 dengan lebar layar 15.4 inci. Hmm..ukuran yang cukup besar bila dibanding dengan laptop-laptop keluaran baru dewasa ini. Ok, kembali pada rasa khawatirku...
Semenjak operating system Tochi kuganti menjadi windows 7, ada hal berubah aneh. Terkadang, di tengah-tengah mengetik, layarnya tiba-tiba berubah menjadi biru, lalu restart ulang secara otomatis. Terkadang juga ketika memutar windows media player, musik yang dimainkan mendadak berubah menjadi suara tuuuuuut....yang panjang dan menyakitkan telinga. #lebay#
Jika sudah begitu, suka tidak suka, mau tidak mau, Tochi harus "dibunuh" secara paksa. Hoo..tidak tega sebenarnya. Pagi ini, entah sudah berapa kali ia merestart diri sendiri. Hidup, error, restart. Begitu terulang beberapa kali. Ada tanda tanya besar yang menggelayut dalam benakku. Apa yang membuat Tochi menjadi sesakit ini? Hmm..
Aku sedih jika harus melewati hari tanpa Tochi. Seakan separuh diriku hilang dibawa olehnya. Terlebih jika sedang masuk "rumah sakit" gratis Boz Fazri (salah satu temanku yang ahli memperbaiki komputer). Hm, Tochi, semoga kau baik-baik saja..
Jombang, 30 Januari 2012 11:36 WIB
Minggu, 29 Januari 2012
Sudah Gila, Bagaimana Ini?
Oh, my God, aku tidak bisa berhenti. Candu, benar-benar sudah menjadi candu. Kadang tidak tahu waktu. Pagi, siang, malam, terpikir untuk selalu mengisi blogku. Dengan apapun, yang terpikir, yang terasa dan yang bergejolak pada kelam dan cerahnya jiwa.
Entah mengapa hal ini menjadi sangat menarik hatiku. Sebelumnya sih, aku telah berkecimpung di dunia blogging. Tapi sungguh tidak pernah segila ini. Mungkin karena faktor sinyal yang selalu on. Baik itu di kamar ataupun di sekolah. Humm..
Jeleknya, aku kadang melalaikan waktu-waktu wajibku untuk belajar. Kegiatan itu tidaklah lebih menarik bagi dunia bloggingku saat ini. Aduh-aduh..repotnya kalau sudah begitu.
Jombang, 29 Januari 2012 17:42 WIB
Sabtu, 28 Januari 2012
Lelucon yang Sama
Seorang pria bijak memasuki sebuah kafe dan mulai menceritakan lelucon. Ia membuat semua orang di tempat itu tertawa. Beberapa saat kemudian pria itu mengulangi leluconnya. Tapi kali ini hanya beberapa orang saja yang tertawa. Pada menit berikutnya, ia kembali mengulang kisah yang sama pada pemirsa yang sama pula, pengunjung kafe. Reaksinya, tidak ada satu orang pun yang tertawa. Ia pun tersenyum lebar seraya berkata:
"Bila kamu tidak bisa tertawa berulang-ulang pada lelucon yang sama, lalu mengapa kamu terus menangis pada masalah yang sama?"
Ups, text message kiriman salah seorang kawan itu benar-benar menusukku, telak. Menyindir relung terdalamku yang terkadang kelam oleh sebuah kisah yang sama. Kisah yang hampir selalu menjatuhkan bulir hangat dari mataku.
Jombang, 28 Januari 2012 21:09 WIB
Terima kasih Juwita, nice message..
Pemutus Nikmat
Siapa yang tahu akan sesuatu yang terjadi besok? Bahkan beberapa menit kemudian pun? Hm, tidak ada.. Kecuali Sang Pemilik Waktu. rabby..Kau mengingatkanku lagi akan pemutus nikmat itu. Kematian... Yang pasti akan menjadi episode terakhir perjalanan hidup manusia di fananya dunia ini.
Di hari ke-20 masa PKLI ku di Jombang, ada peristiwa yang mengingatkanku pada hal itu. Siang tadi, plafon base camp (ruang khusus untuk mahasiswa PKLI, red) tiba-tiba runtuh. Padahal hembusan angin tak seberapa kuat. Andai saja ada orang di bawahnya. Ugh..tak terbayangkan berapa mili darah yang akan mengucur. Hiiyyy..mengerikan sekali..
Ingin Kupungut Lagi Serpih Hatiku
Aku hanya mencintainya
Lewat serpih hatiku
Memandangnya dari sudut ini
Sudut yang tidak pernah ia ketahui
Diam,
Bagiku itulah cinta
Yang setiap denting waktu
hanya ku kata
pada barisan abjad tak bertitik
Hati,
aku menjatuhkannya lagi
Pada hati yang telah terwarna
Warna yang termakna
Oleh jingga dan merahnya cinta
Ah, jiwa..
Ingin kupungut lagi serpih hatiku
Yang sempat kujatuhkan
Padanya..
28 Januari 2012 16:20 WIB
"Ungkapan Anti Biasa, Ungkapkan dengan HTML"
Satu lagi puisi untuknya. Terima kasih dia, yang selalu menginspirasi. Terima kasih Mr. Marsudiyanto, yang memacu mengungkapkannya. Terima kasih, kak, mengajariku merangkai aksara.
Still Here, in Jombang #2
Memotret adalah satu hobiku. Entah mengapa hal itu menjadi sangat mengasyikkan bagiku. Ada kepuasan tersendiri ketika bisa mengabadikan peristiwa dalam sekotak foto. Di bawah ini hasil jeprat-jepretku pagi tadi. Mengabadikan rumpun-rumpun padi yang berembun, sembari menunggu mentari muncul dari ufuknya.
Langit yang gelap sebelum surya itu terbit |
Jumat, 27 Januari 2012
Sudahlah, Tak Apa..
Jangan lagi menoleh
pada gelombang menyesakkan itu.
Ia telah berlalu diseret waktu.
Lupakan saja...
Aku pun begitu,
juga akan melupakannya.
Jangan lagi mengingat badai
yang merajam itu.
Sebab aku tidak ingin
kau terus mengutuk diri sendiri.
Tenang lah..
aku tetap di sini.
Berjalan beriringan denganmu.
Memungut kembali kuas yang sempat terjatuh.
Mewarnai kanvas itu lagi
dengan hijauku dan merahmu...
Jombang, 27 Januari 2012 13:48 WIB
Why?
Malam terasa sangat kelam setelah rindu-rindu itu ingin kau bawa pergi sendiri. Ada sesak yang menyeruak. Melelehkan butir-butir hangat di mataku. Mengapa harus mencipta jarak lagi di jauh ini?
Sejenak ingin berhenti, katamu. Mengapa? Jenuh kah dengan pesan rindu yang selalu kutitipkan pada angin? Bosan kah menghitung mundur waktu yang tidak segera membawaku? Kau bukan mengkhawatirkanku kan? Sebab aku baik-baik saja, meski kadang rindu itu meradang. Waktu selalu membantuku mengobatinya.
27 Januari 2012 1:13 WIB
Kamis, 26 Januari 2012
Bolehkah, kak?
Bolehkah, kak?
Memanggilmu dengan sebutan itu?
Sebutan yang tidak bisa disandang
dan kuberikan pada setiap orang.
Bolehkah kah, kak?
Menyapamu seakrab itu?
Sapaan yang membuatku seperti seorang adik kecil manja
yang dielus rambutnya.
Bolehkah, kak?
Hm, hanya jika kau ijinkan...
Jombang, 26 Januari 2012 12:44 WIB
Ustadzah Riya
Sedikit berbagi kisah mengajarku di madrasah tempatku PKLI....
Saat itu adalah pertemuan pertamaku mengajar di kelas. Beberapa menit sebelum pergantian jam, aku sudah meluncur menuju XI Agama 2 yang terletak di pojok utara madrasah. Hum, tidak sabar rasanya.
Di madrasah ini, kelas jurusan agama tergolong sedikit peminatnya. Terlihat dari jumlah siswanya yang cukup didistribusikan pada dua kelas saja. Dalam satu kelasnya pun hanya berisi 27 orang siswa. Tidak seperti kelas IPA, IPS, atau pun Bahasa yang membludak. #lebay#
"Kalian boleh panggil saya Mbak Riya atau Ibu Riya, tapi karena ini di dalam kelas, jadi panggil saya Ibu saja ya.." ucapku pada mereka.
"Panggil Ustadzah, saja.." celetuk seorang anak.
Saat itu adalah pertemuan pertamaku mengajar di kelas. Beberapa menit sebelum pergantian jam, aku sudah meluncur menuju XI Agama 2 yang terletak di pojok utara madrasah. Hum, tidak sabar rasanya.
Di madrasah ini, kelas jurusan agama tergolong sedikit peminatnya. Terlihat dari jumlah siswanya yang cukup didistribusikan pada dua kelas saja. Dalam satu kelasnya pun hanya berisi 27 orang siswa. Tidak seperti kelas IPA, IPS, atau pun Bahasa yang membludak. #lebay#
"Kalian boleh panggil saya Mbak Riya atau Ibu Riya, tapi karena ini di dalam kelas, jadi panggil saya Ibu saja ya.." ucapku pada mereka.
"Panggil Ustadzah, saja.." celetuk seorang anak.
Rabu, 25 Januari 2012
Sesederhana Rindu
Rindu itu kadang tenang menghanyutkan
Kadang menghempaskan seperti badai
Kadang menggores seperti duri
Tapi,
Bagiku rindu itu cukup hanya melihatmu
Menatap hadirmu dan menyakinkan gelisahku
bahwa kau baik saja
Bagiku, rindu sederhana
Sesederhana ketika mendengar suaramu
Menerima rangkai abjad rindu
yang kau rangkai dalam pesan kata
Kataku, rindu itu sesederhana memimpikanmu
Menikmati hadirmu yang tak nyata
Dan bagiku,
Rindu itu memang begitu,
Perlahan mengurainya dalam gelombang kata.
Membentuk stanza
Lalu menyatukannya dalam jiwa
Seperti itulah bagaimana aku merindukanmu
Di setiap hari...
24 Januari 2012 21:47 WIB
Catatan rindu seseorang di sana..
Manusia Makruh
Makruh, salah satu hukum dalam praktik
fiqh agama Islam. Allah amat membenci perbuatan yang dihukumi makruh. Maka dari itu,
kaum muslimin dianjurkan untuk menghindari hal-hal yang bersifat makruh. Lalu,
bagaimana jika manusia yang dihukumi makruh? Hmm, sebenarnya tidak ada konsep
begitu. Hanya aku saja memberi fatwa untuk memakruhkan dirinya. Betapa risih aku ketika bersamanya, dan begitu bersyukurnya aku kala ia tidak ada.
Bayi-bayi di Kota Beriman
Lima
belas hari sejak berhijrah ke Kota Beriman, Jombang, aku bertemu dengan dua
bayi imut dan lucu. Mereka memiliki kisah masing-masing dalam lembaran-lembaran
diaryku. Pertama, si kecil imut yang tengah berpose ini bernama Bilqis. Putri
bungsu KH. Asrori Alfa, pengasuh Ponpes Al-Mubtadi’ien Bahrul Ulum Jombang plus
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) ku.
Goes to Japan
Di hari ke-24 bulan Januari ini, aku berkesempatan untuk
bertemu dengan 2 orang praktisi pendidikan dari Negeri Sakura (Jepang, red). Mereka
tidak menemuiku secara khusus, tidak.. Kebetulan saja, di madrasah tempatku
melakukan kegiatan PKLI, tengah dikunjungi oleh orang-orang bermata sipit
tersebut. Kedua orang tersebut adalah Nakanishi Ikutaro, Direktur Aoyama School
of Japanese (ASJ) dan Maruyama Shigeki, Direktur I.C Nagoya University.
Kunjungan mereka bermaksud untuk menandatangani berkas MoU antara pihaknya
dengan Madrasah Aliyah Negeri Tambak Beras Jombang.
Gambar 1 Maruyama Shigeki, Direktur I.C Nagoya University saat
mengisi seminar
'Study and Part Time Job in Japan' di aula MAN
Tambak Beras Jombang (24/1).
Minggu, 22 Januari 2012
Di Balik Hujan
Hujan jelang sore kali ini terasa lain.
Ada bulir hangat
yang jatuh menyatu
dengan tetes air penuh rahmat.
Ya, aku memang sengaja berlari ke tengah-tengah.
Merasai tiap tetesnya
yang mulai berubah menjadi deras.
Kali ini, bukan karena aku rindu padanya
lalu ku memeluknya.
Ini lebih karena aku ingin bersembunyi..
Lebih tepatnya menyembunyikan bulir hangat
dan suara penuh isak..
Dan hujan..
Kali ini,kau menyelamatkanku
dari pandangan sekitar.
karena mereka hanya tahu aku yang kehujanan..
bukan aku yang menangis sambil hujan-hujanan.
-sisi jalan, sehabis hujan-
yang jatuh menyatu
dengan tetes air penuh rahmat.
Ya, aku memang sengaja berlari ke tengah-tengah.
Merasai tiap tetesnya
yang mulai berubah menjadi deras.
Kali ini, bukan karena aku rindu padanya
lalu ku memeluknya.
Ini lebih karena aku ingin bersembunyi..
Lebih tepatnya menyembunyikan bulir hangat
dan suara penuh isak..
Dan hujan..
Kali ini,kau menyelamatkanku
dari pandangan sekitar.
karena mereka hanya tahu aku yang kehujanan..
bukan aku yang menangis sambil hujan-hujanan.
-sisi jalan, sehabis hujan-
by: Pecinta Hujan
Setulus Air Hujan
Assalamu’alaikum wr wb..
Apa kabar hari ini saudaraku...?
Lama nian kita tidak bersua. Berbagi semangat dalam bingkai indah atas nama ukhuwah
Semoga kebahagian, kedamaian iman senantiasa menyemangati hari-hari kita. Semoga juga beningnya Islam senantiasa menjadi nuansa mata air kebahagiaan. Amin.
Saudaraku.....
Hari ini langit tiba-tiba mendung dalam hati berkata dan merasakan kemirisan. Namun nyatanya tidak demikian karena tidak berapa lama mendung tersingkir lalu berubah menjadi butiran-butiran bening yang jatuh dari pelupuk langit.
Sabtu, 21 Januari 2012
Jumat, 20 Januari 2012
あなた に 会いたい。
Maaf, tidak bisa menuruti permintaanmu untuk tidak
merindukanmu.
Aku terlalu lemah untuk mengatakan tidak pada
rindu yang tiba-tiba datang.
Rindu yang hari ini lebih menggerus pantai hatiku.
20 Januari 2012 05:19 WIB
あなたに会いたい。 君がいないとさびしくなる。
Anata ni aitai. Kimi ga inai to sabishiku naru.
Aku merindukanmu. Kalau
kamu tidak ada aku jadi kesepian
Kamis, 19 Januari 2012
Merokok
Merokok, satu aktivitas yang amat
dicintai kebanyakan lelaki. Kepulan asap yang keluar dari hembusan napas mereka
seakan menjadi bangga tersendiri. Ada kepuasan, merasa menjadi lelaki sejati. Jika
absen dari kegiatan merokok, mereka akan sulit berkonsentrasi, kata teman saya
begitu. Sebab saya sendiri tidak pernah tahu bagaimana rasanya merokok. Hmm,
jangan sampai...
Rabu, 18 Januari 2012
Jepang
Ada mimpi yang kugantung di sana. Betapa hati ingin menjejakkan kaki di Negeri Sakura itu. Ingin menikmati indahnya saat ia mekar di musim semi.
Sudah lama aku menata mimpi itu dalam benakku. Meski sempat juga rapuh disapu waktu. Namun kini ia muncul, bagai mentari yang kembali bergulir di pagi hari setelah malam menenggelamkannya.
Ku kata ingin itu pada sahabatku. Ku taka pula ketakberdayaanku menggapainya.
"Jangan berhenti berharap untuk sebuah mimpi. selama kita memiliki keinginan, selalu ada jalan. Apapun cita dan mimpi kita, jangan lupa berdoa agar Allah memberi jalan yang mudah" ucapnya memotivasi.
Jombang, 18 Januari 2012 02.00 WIB
Ia Merindukanku...
Ada orang baru yang datang dalam salah satu episode hidupku. Seseorang yang baru saja kutemukan,
namun kutinggalkan begitu saja beberapa waktu kemudian. Tega? tidak lah... Terpaksa, karena aku harus mengejar pelangi baru di langit berbeda.
Ada sesal di hatiku saat ia mulai mengungkapkan pedihnya merasakan sayatan rindu...
"Sangat berharap waktu mundur menjadi kemarin, ketika saya duduk dan tertawa dengan kamu di sebelah saya, tidak seperti sekarang saya menikmati koran sendirian"
"Karena rindu di hati sudah kamu habiskan... bahkan dia tidak punya secelah kesempatan untuk saya rindukan"
Hm, kawan, sebaik apakah aku hingga pantas untuk menerima rindu yang kau tabungkan?
Kehabisan Ide Menulis
Aku sungguh ingin menulis.
Tapi entah apa. Bingung memulainya. Harus dengan kata apa untuk memulai?
Bingung... Sampai-sampai satu jam berlalu hanya kugunakan untuk mengetik satu
kalimat yang tak rampung-rampung. Menulis, lalu kuhapus. Menulis lagi, dan
kuhapus lagi.
Sebenarnya begitu banyak
yang ingin ditumpahkan dari otak ini. Sesak dan menjejal. Hingga penat yang
kurasa. Tapi apa? Tidak bisa kurangkai abjad membentuk paragraf yang enak
dibaca. Hhh...
Si Ndut
Cowok kecil
ini berhasil merebut hatiku. Aku selalu merindunya. Dia lah yang membuatku
rindu akan rumah. Tingkahnya, gayanya, uugh...menggemaskan. Ingin kucubit pipi chubby-nya. Tapi tak tega. Hahaha..
Aku suka
melihatnya tertawa. Sangat ceria. Aku suka melihatnya saat tidur. Sangat polos.
Tapi dia juga sering membuatku kerepotan. Ulahnya, subhanallah..banyak sekali. Sampai capek..
Meski ia
bukan adik kandungku, aku menyayanginya. Seperti adikku sendiri.
18 Januari 2011 00:15 WIB