Ketika waktu telah berkata demikian menyakitkan,
hingga detakannya mematikan hati
Aku masih merutuki diri
yang terlampau jauh menitipkan segala yang kumiliki
Betapa cinta adalah sebuah pembodohan bagi logika
Seharusnya tidak terus berjalan
ketika angin mengisyaratkan untuk diam
Seharusnya berhenti menyalakan pemantik
jika tidak ingin terbakar seperti ini
Tapi entah,
aku masih terus berjalan
hingga tak tahu arah destinasi
Hingga tersesat di kedalaman ini
Sedikit pun,
aku tiada pernah ingin menyiratkan kata sesal.
Mencintaimu adalah proses bodoh yang amat kunikmati deritanya.
Rela mencicip detil rasa sakit yang lebih sering tersaji di meja hati.
Kamu...
Sosok yang kuanggap sempurna di sepanjang perjalanan ini,
Adakah seseorang lain yang sama sepertimu?
30 Agustus 2012 22:38 wib
Semoga kamu selalu bahagia di sana