Sudah kucoba berbagai
cara, membangun istana kesabaran pada hati yang tengah kehilangan. Menyatukan serpihan
asa dan harap pada satu keyakinan, bahwa luka ini nantinya pasti akan terobati.
Bahwa akan datang hari di mana hela nafasku tak menyesak lagi. Dan hidupku akan
sesempurna seperti saat ia masih di sini.
Rindu, aku hampir mati karenamu.
Merasakan neraka itu menyala dalam hari-hariku. Mengubah dunia yang telah
kutapaki selama ini menjadi tanah yang teramat asing. Beban ini begitu berat. Seringkali
aku terjatuh saat membawanya. Berdiri, lalu kemudian terjatuh kembali. Membuatku
terus mengeluh dan menggugat waktu.
Tuhanku, aku tidak
sendiri, bukan? Diri-Mu masih dan akan terus berada di sana. Tetapi mengapa hatiku
meniadakan hadir-Mu yang lebih dari segalanya? Menyiakan cinta-Mu yang
sesungguhnya tak terbatas detik yang mendetak...
Tuhan, tunjukkan aku
cara bertahan. Hingga aku terbiasa...
18.30 wib