Minggu, 24 Juni 2012

Lagi, Saya Iri


Tak banyak yang bisa kulakukan. Selain pada diam yang menyesakkan. Menahan serenik iri yang semakin mendengki. Aku tak pantas membuat batas. Yang memisahkan musikmu dan liriknya. Menghentikan irama yang telah mengalun bebas.

15:37 wib
Ketika iri datang lagi

Sabtu, 23 Juni 2012

Hate me?


Saya tahu kamu sedang tidak baik-baik saja. Sebab tiba-tiba saja kamu menahan kata di hadapan saya. Merundukkan mata lalu tersenyum masam. Kamu membiarkan saya sendiri dalam detik penuh tanda tanya tanpa kamu beri kesempatan pada saya untuk bertanya. Adakah yang lebih menyesakkan dari pada itu semua? 

Saya sudah berusaha tersenyum selebar kemarin. Menganggap semuanya baik-baik saja, seperti biasanya. Tetapi kamu tetap saja menyimpan bahasa dalam gerak mata yang terus saja kamu sembunyikan. Bisakah kamu mengatakannya pada saya? dari sudut manakah saya harus memulai? Agar saya tak sekeras ini berpikir seorang diri. 

Tidak mengapa jika kamu sudah memutuskan untuk melempar saya dalam daftar orang yang kamu benci. Mencoba menghapus saya dari ingatan yang sebenarnya tidak terlupa. Lakukanlah. Saya akan baik-baik saja...

01:02 wib
Maaf, sista...untuk apapun yang membuatmu seperti ini

Sabtu, 16 Juni 2012

Is it Over?


Lembar-lembar buku kuning itu menayang
Seiring kuputar irama kenangan simfoni masa lalu
Satu per satu...
Masih jelas terekam dalam sejumput memori
Akan ketakrelaan ketika waktu tak banyak memberi pilihan
pada hati-hati yang  merindu
 Masihkah mengingatnya?
Ah, mungkin saja kau sudah lupa.
Kalau begitu biar aku saja yang menyimpannya.

Andai kau tahu...
Bahwa kisah ini tidak pernah berakhir
Meski telah lama tak kau titipkan pesan rahasia pada angin
Untuk sekedar memastikan bahwa aku masih di sini.
Dan masih seperti ini..

01:04 wib
-sahabat lama-

Missing



Kaca itu masih mengembun
seiring detik dimana kau pergi
Dan aku masih berdiri di sini
Menghitung mundur waktu yang terbekukan rindu


00.06 wib

Rabu, 13 Juni 2012

Tujuh Tahun Silam


Ada saat dimana pandangan mata ini tiba-tiba terpaku pada sosok tertentu. Memandangnya lamat-lamat di sudut yang tidak diketahui.

Menunggu
Pagi itu adalah pagi seperti biasanya. Lima belas menit sebelum bel berdering, aku sudah duduk manis di depan ruang kelas. Mengamati sirkulasi kendaraan yang semakin memenuhi tempat parkir. Mataku berkeliaran. Kiri, kanan, tak menentu. Ada yang tengah dicari oleh hatiku. Dia. Dimana dia? Mengapa tak jua muncul? Sejak hari itu, aku menunggunya di sini, setiap pagi. Dia yang tiba-tiba menjadi cerita yang tidak habis terbahas dalam duniaku. Dia yang secara tidak sengaja menjatuhkan hatiku untuk kali pertama. Dia yang selalu ingin kutemui sosoknya dimana pun berada.
Motor berplat W 4769 FK itu akhirnya tampak juga. “Dia datang,” pekikku dalam hati. Sejurus, tidak ada yang kuperhatikan selain sosoknya. Mataku terpaku, lama. Ada yang mendetak lebih kencang, di sini. Nafasku tertahan, hingga ia benar-benar berlalu dari pandangan. Lalu menyadari bahwa hatiku perlahan menguntit dunianya. Ya Rabb, ijinkan aku selalu menahan sosoknya di hadapanku.

The Glasses


Siang masih menyimpan jernih mata itu
Menyembunyikannya dalam dua lensa 
Menarikku perlahan dalam detik yang memesona
Kau kah itu?

13 Juni 2012
-untuk si kacamata-

My World


Satu hal lagi yang hendak saya himpun dalam dunia kecil saya, “Saya ingin belajar fotografi”. Ada kesenangan tersendiri ketika sukses mengabadikan sebuah objek dalam lensa kamera. Seringkali saya memandangi hasil jepretan saya, antara heran dan kagum. Wah, bagus. Ternyata saya punya bakat memotret, ya? Hihihi...narsisnya. 

Jumat, 08 Juni 2012

Hurt


Just forget it..
Some hurt
Leave them in the past