Di hari ke-24 bulan Januari ini, aku berkesempatan untuk
bertemu dengan 2 orang praktisi pendidikan dari Negeri Sakura (Jepang, red). Mereka
tidak menemuiku secara khusus, tidak.. Kebetulan saja, di madrasah tempatku
melakukan kegiatan PKLI, tengah dikunjungi oleh orang-orang bermata sipit
tersebut. Kedua orang tersebut adalah Nakanishi Ikutaro, Direktur Aoyama School
of Japanese (ASJ) dan Maruyama Shigeki, Direktur I.C Nagoya University.
Kunjungan mereka bermaksud untuk menandatangani berkas MoU antara pihaknya
dengan Madrasah Aliyah Negeri Tambak Beras Jombang.
Gambar 1 Maruyama Shigeki, Direktur I.C Nagoya University saat
mengisi seminar
'Study and Part Time Job in Japan' di aula MAN
Tambak Beras Jombang (24/1).
Menurut Nakanishi Ikutaro, ada tiga hal yang perlu dipersiapkan oleh calon mahasiswa yang ingin mendapatkan beasiswa belajar ke Negera Jepang. Pertama, menguasai Bahasa Jepang hingga level N5. Jika baru mencapai level N4 atau N3, atau hanya menguasai hiragana sepertiku, maka belum diperkenankan. Kedua, memiliki kepribadian yang baik. Sifat jujur, disiplin, dan sosialis, merupakan hal yang sangat mereka pertimbangkan. Ketiga, memiliki biaya yang memadai. Iming-iming beasiswa terkadang tidak menyertakan ongkos terbang ke negara tujuannya. Jadi, wajib siapkan duit, buat jaga-jaga.
Tidak hanya itu, Maruyama Shigeki juga menambahkan tentang
bagaimana cara untuk bekerja paruh waktu di sana. Ia memaparkan bahwa mahasiswa
yang belajar di negeri Manga ini, mayoritas bekerja paruh waktu. Pekerjaan
yang kerap mereka terjuni diantaranya yaitu pramusaji restoran dan pelayan toko.
Lumayan, dapat menebalkan kocek.
Mendengar keterangan para praktisi tersebut, membuat mimpiku untuk
menjejakkan kaki di sana kembali membuncah. Ingin, ingin sekali, kawan... Namun,
ada beberapa hal yang terlebih dahulu harus kulalui. Salah satunya yaitu meningkatkan
kemampuan bahasa Jepangku. Huhuhu..
Gambar 2 Berpose
di depan kaligrafi Bahasa Jepang
Jombang, 24 Januari 2012 15: 46 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar